Selamat malam, Cahaya
(Gambar dari Pixabay ) Entah harus kumulai dari mana untuk mendeskripsikan sosokmu yang tiba-tiba menyapaku malam ini. Sudah kucoba dengan menuliskan bait puisi, tapi ternyata hanya jadi hamburan metafora yang jauh dari indah untuk menggambarkanmu. Aku memang tak pandai menyusun kata. Akhirnya kuputuskan untuk menuliskan kata-kata sederhana ini. Tak ada maksud lain, aku hanya ingin perasaan yang kurasakan kali ini setidaknya menjadi lebih abadi. Hmmh, sedang apa hei kau yang disana ? Apa kau juga merasakan hal sama sepertiku ? Ah, dasar bodoh. Mana mungkin. Aku bahkan ragu kau masih mengingatku. Mungkin bagimu aku hanya sebutir pasir masa lalumu, yang bahkan ada atau tiadaknya aku tak akan berpengaruh untukmu. Tapi jika kau membaca tulisan ini (meski sepertinya itu tak mungkin), aku ingin mengatakan kalau aku sekarang sedang merindukanmu. Boleh kan ? Boleh ya !? :) Tak ada hukum yang melarangnya kan ? Setahuku di UUD '45 tak ada. Memang tak masuk akal kalau aku berharap kau bisa...