(Gambar dari Pixabay ) Bagian atas minuman itu berbentuk seperti puncak monas. Nasi gorengnya juga tampak cukup lezat. "Ada yang lain ?" tanya pelayan wanita itu. "Tidak, terima kasih." "Baiklah, kalau begitu selamat menikmati," dia memberikan seulas senyum, lalu pergi. "Alasannya, ya, aku bosan," kata Irene, lalu menyedot minumannya. "Cuma itu." "Aku tidak mengerti," kataku. "Kamu tidak perlu mengerti sekarang." Aku menengok ke luar jendela. Beberapa orang melepaskan alas kaki mereka lalu perlahan melayang. Seperti balon udara. Sebagian dari mereka tersenyum, yang lain tampak sedih. Kusendok nasi gorengku, lalu kulahap. Tapi mataku terus menatap gadis di depanku. Dia sangat menikmati makanannya. "Jangan melihatku seperti itu !" katanya. Jadi aku kembali melihat ke luar. Orang-orang di sana terus melayang. Perlahan tapi pasti, semakin tinggi. Macet semakin parah karena beberapa dar...